Liputan6.com, Jakarta – Ahli diet kanker Nichole Andrews yang berbasis di Washington, AS mendorong 178.700 pengukutnya di TikTok untuk mengonsumsi buah pir. Ini karena buah berbentuk lonceng itu kaya serat, antioksidan, dan nutrisi. Buah tersebut juga terbukti mampu membantu menjaga kadar gula darah.
Andrews bahkan menyatakan pir sebagai “makanan favorit yang mengurangi risiko kanker”, dilansir New York Post.
Andrews tidak merinci pir mana yang dia sukai — varietasnya termasuk Bartlett klasik, buah manis dan aromatik yang berubah warna menjadi hijau menjadi kuning saat matang.
Seperti diketahui, pir Asia menyerupai apel, tetapi rasanya sangat mirip dengan pir, sedangkan pir berduri bukanlah pir sama sekali — melainkan buah kaktus.
Pir berukuran sedang memiliki sekitar 6 gram serat, 21% dari nilai harian yang direkomendasikan, dengan EatingWell menunjukkan minggu ini bahwa itu lebih banyak serat daripada secangkir kangkung.
Andrews mengatakan, serat makanan meningkatkan kesehatan pencernaan dan dapat membantu mengurangi risiko kanker kolorektal.
Serat memperlambat pencernaan karbohidrat dan penyerapan gula oleh tubuh, membantu mengatur kadar gula darah.
Dalam sebuah penelitian, para peneliti menghitung risiko diabetes tipe 2 3% lebih rendah dengan konsumsi buah pir per porsi mingguan.