Sebelumnya, pertukaran mata uang kripto Binance, kembali membuka layanan pembelian mata uang kripto bagi pengguna Mastercard di platformnya, setelah raksasa perbankan asal Amerika Serikat itu memberhentikan layanan tersebut pada Agustus 2023.
Keputusan Mastercard tahun 2023 lalu untuk berpisah dengan Binance terjadi saat bursa tersebut sedang dihadapi dengan tuntutan hukum di Amerika Serikat, termasuk berbagai tuntutan oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) dan Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS (CFTC).
“Setelah peninjauan ekstensif terhadap kendali dan proses ketat yang diterapkan Binance, Mastercard membuat keputusan untuk mengizinkan pembelian terkait Binance di jaringannya,” kata juru bicara Binance dalam sebuah pesan email, dikutipn dari Coindesk, Sabtu (8/6/2024).
“Kami berharap dapat menambahkan dukungan untuk produk lebih lanjut, seperti penarikan, di kemudian hari,” jelas Binane.
Sementara itu, Mastercard mengonfirmasi pemulihan layanannya di Binance, namun menambahkan peringatan.
“Selama beberapa bulan terakhir, kami telah meninjau peningkatan kendali dan proses yang telah diterapkan Binance. Berdasarkan upaya itulah kami memutuskan untuk mengizinkan pembelian terkait Binance di jaringan kami,” demikian keterangan juru bicara Mastercard kepada CoinDesk.
Status ini bergantung pada tinjauan yang sedang berlangsung.
Dilaporkan, dua raksasa perbankan Visa dan Mastercard sangat antusias dengan kripto akhir-akhir ini, salah satunya dengan menghadirkan Web3 dan ruang dompet mandiri.
Mastercard sendiri telah memulai penerapan sistem Kredensial Kripto pertama di dunia nyata, yang memungkinkan pengguna untuk mentransfer mata uang kripto menggunakan alias sederhana.