Dalam kesempatan yang sama, Dayalan mengatakan bahwa selama ini penyelidikan pihak berwenang terhadap kasus tersebut dan tindakan yang diambil terhadap sekolah tersebut tidak memuaskan.
Dia juga menyoroti tiga surat peringatan yang diduga dikirimkan sekolah kepada orangtua anak tersebut mengenai ketidakhadirannya dari tanggal 2 hingga 23 Mei saat dia menerima perawatan medis.
Artinya, alih-alih menanyakan keadaan sang anak, pihak sekolah malah mempertanyakan mengapa anak tersebut tidak hadir di sekolah dari tanggal 2 hingga 23 Mei. Padahal, anak tersebut sedang menjalani perawatan akibat heat stroke yang dialami.
“Selama ini, mereka tidak membahas masalah anak laki-laki yang dipaksa berdiri di bawah sinar matahari.”
Kapolsek Ampang Jaya, Mohd Azam Ismail, sebelumnya mengatakan polisi telah menyelesaikan penyelidikannya dan menyerahkan berkas perkara ke Kejaksaan Agung untuk ditindaklanjuti.