Bursa saham Asia Pasifik beragam pada perdagangan Jumat, 7 Juni 2024. Hal ini seiring investor mengamati data ekonomi dari China dan mencerna angka pengeluaran rumah tangga Jepang. Selain itu, pasar juga menilai penurunan suku bunga Bank Sentral Eropa.
Mengutip CNBC, ekspor China pada Mei mengalahkan harapan dengan naik 7,6 persen dibandingkan prediksi 6 persen dari jajak pendapat ekonom Reuters dan jauh lebih tinggi dari kenaikan 1,5 persen yang terlihat pada April.
Adapun impor naik 1,8 persen YoY, meleset dari harapan 4,2 persen dalam jajak pendapat Reuters.
Indeks Hang Seng di Hong Kong turun 0,75 persen setelah pengumuman data perdagangan. Indeks CSI 300 di China merosot 0,50 persen ke posisi 3.574,11. Hal ini menandai kerugian tiga hari berturut-turut.
Selain itu, Jepang merilis angka pengeluaran rumah tangga pada April, sebuah metrik utama untuk menilai apakah siklus baik yang diharapkan Bank of Japan berupa kenaikan upah dan harga.
Di sisi lain, pengeluaran konsumsi bulanan rata-rata per rumah tangga pada April adalah 313.300 yen, naik 3,4 persen secara nominal dan naik 0,5 persen secara riil. Hal ini menandai kenaikan pertama dalam belanja rumah tangga riil sejak Februari 2023.
Adapun gaji pada April adalah hal yang penting untuk diperhatikan karena kenaikan upah biasanya mulai berlaku pada bulan ini, yang menandai awal tahun keuangan perusahaan-perusahaan Jepang.
Indeks Nikkei 225 di Jepang melemah 0,05 persen ke posisi 38.683,93. Indeks Topix susut ke posisi 2.755,03. Indeks Kospi di Korea Selatan menguat 1,23 persen ke posisi 2.722,67. Indeks Kosdaq bertambah 1,81 persen ke posisi 866,18. Indeks ASX 200 di Australia mendaki 0,49 persen.