Liputan6.com, Jakarta – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat jumlah investor pasar modal syariah di Indonesia mencapai 144.813 investor per April 2024. Ini merupakan kenaikan lebih dari 225 persen dari 44.536 investor pada 2018.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman menuturkan, data ini dihimpun dari dari anggota Bursa Penyedia Layanan Syariah Online Trading Sistem atau ABSOTS.
Meskipun begitu, Iman menjelaskan jumlah ini masih dinilai kecil jika dibandingkan jumlah masyarakat muslim di Indonesia. Dari sisi jumlah investor saham keseluruhan, juga masih jauh dibandingkan jumlah masyarakat Indonesia.
Tak hanya jumlah investor yang mengalami peningkatan, jumlah saham syariah yang tergabung dalam Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) juga meningkat 61 persen selama 5 tahun terakhir.
“Sejak 2018 dari 399 saham syariah menjadi 643 saham syariah atau meningkat 69 persen dari total saham. Sedangkan kapitalisasi pasar saham syariah di Indonesia mencapai 56 persen dari total kapitalisasi pasar,” kata Iman dalam pembukaan Seminar dan Expo Sharia Investment Week (SIW) 2024, Kamis (6/6/2024).
Adapun, berdasarkan nilai rata-rata transaksi harian perdagangan saham syariah berkontribusi sebesar 54 persen dan frekuensi transaksi berkontribusi sebesar 69 persen dan volume transaksi sebesar 75 persen.
Iman berharap berharap pasar modal syariah ke depannya semakin maju dan dapat menjadi salah satu alternatif investasi bagi masyarakat di Indonesia.
“Pasar modal syariah diharapkan dapat berkontribusi nyata meningkatkan perekonomian Indonesia,” pungkasnya.