Liputan6.com, Jakarta – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawangsa, mengajak masyarakat untuk bijak menggunakan media sosial serta menggunakannya dengan tujuan yang positif, terutama di tahun politik. Khofifah mengimbau hal tersebut, karena mengingat pesatnya perkembangan teknologi informasi yang membuat hampir setiap orang memiliki akses internet dan akun media sosial di masing-masing gawai mereka.
“Perkembangan teknologi informasi mendorong masyarakat semakin mudah mengakses internet. Termasuk di dalamnya media sosial. Maka yang terpenting adalah bijak dalam menggunakan media sosial harus diutamakan,” ujarnya dilansir Antara.
Ia menambahkan, media sosial bak dua mata pisau sebab bisa mendatangkan manfaat ataupun sebaliknya, bisa memberikan dampak negatif jika tidak digunakan secara bijak. Untuk sisi positif penggunaan internet sejatinya sangat bisa dimanfaatkan untuk kemaslahatan masyarakat seperti membangun hubungan satu dengan lainnya, serta menjadi ajang aktualisasi diri dan juga dijadikan tempat untuk mengembangkan usaha.
“Bahkan saat ini, satu orang tak hanya punya satu akun media sosial, tapi banyak dan di berbagai platform. Pemanfaatan media sosial selama itu untuk kegiatan yang tepat, akan sangat bermanfaat dan mendatangkan dampak postif,” ujar Khofifah.
Khofifah menambahkan, salah satu contoh yang cukup baik dalam penggunaan internet dan media sosial di Jawa Timur (Jatim) adalah pemanfaatan internet dan media sosial oleh sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Yang dimana per tahun 2024 sudah 4,6 juta dari sekitar 9 juta pelaku UMKM Jatim yang sudah melek internet.
“Artinya, bermedia sosial sangat bisa digunakan untuk mendatangkan dampak yang sangat positif dan bahkan menghasilkan pendapatan. Bagi UMKM media sosial akan sangat bermanfaat jika digunakan untuk pemasaran dan ini harus terus didorong,” ujarnya.
Akan tetapi, Ia menilai, tak jarang ada pula yang memanfaatkan media sosial untuk kegiatan yang negatif. Misalnya, untuk menyebarkan hoaks, menciptakan konten menyebarkan perpecahan, menyebarkan hate speech dan lainnya.
“Terlebih sebentar lagi akan dilakukan pesta demokrasi tingkat regional serentak mulai provinsi hingga kabupaten kota. Media sosial menjadi salah satu platform yang rawan disalahgunakan untuk menyebarkan konten hoaks atau black campaign,” ujar Khofifah.