Dua tahun berikutnya, Super Roti berinovasi dengan meluncurkan produk roti berbahan dasar bekatul. Ya, bekatul yang selama ini dianggap sebagai benda yang tak memiliki nilai ekonomi, “disulap” Ismi menjadi roti.
Menurut Ismi, produk roti bekatul merupakan bagian dari strategi pengembangan usaha Super Roti. Ia ingin menghadirkan roti yang unik dan tak banyak ditemukan di pasaran.
Awalnya, banyak yang mencemooh karena anggapan bahwa bekatul adalah pakan ternak dan sisa pembersihan padi. Hanya segelintir yang tahu bahwa bekatul juga bisa diolah menjadi makanan yang enak.
“Butuh edukasi bahwa ini bukan pakan ternak, tetapi ini adalah kulit ari beras bagian dalam. Bagian yang serbuk halus, gluten free, tinggi serat, tinggi vitamin,” ujar dia.
Meski banyak yang meragukan, Ismi terus bereksperimen memproduksi roti bekatul. Dari sisi kesehatan, roti bekatul baik dikonsumsi oleh penderita diabetes dan kolesterol tinggi.
“Pengamatan saya, penyakit degeneratif, termasuk diabetes. Nah, mereka mau cari makanan untuk penderita diabet agak sulit dan mahal, rasanya belum tentu enak. Konsep saya, cemilan untuk penderita diabetes itu juga bisa enak,” kata Ismi.
Kini, produk roti bekatul Super Roti tak hanya ramah bagi penderita diabetes dan kolesterol tinggi, tetapi juga bagi mereka yang diet gluten. Super Roti juga memproduksi roti yang gluten free, dengan berbahan dasar tepung mocaf.
Produk-produk roti bekatul Super Roti bisa ditemukan di sejumlah rumah sakit di Semarang, berbagai toko, dan marketplace. Aneka produknya juga sudah dipasarkan ke sejumlah daerah seperti Jakarta, Bali, bahkan hingga Singapura.