Liputan6.com, Jakarta Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono mengungkapkan, peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Jatim mengalami peningkatan signifikan tiga tahun terakhir.
Pada 2021 jumlah kabupaten/ kota yang mencapai target Kepesertaan Universal Health Coverage (UHC) sebesar 95 persen, hanya sebanyak 9 kabupaten/ kota. Dan pada 2024 meningkat menjadi 26 kabupaten/ kota.
“Per Mei 2024, dari jumlah penduduk 41,4 juta jiwa di Jawa Timur, sebanyak 38,7 juta jiwa atau 93,3 persen telah menjadi peserta Jaminan kesehatan nasional (JKN),” ujarnya, Senin (3/6/2024).
Menurutnya, dengan meningkatnya kepesertaan JKN harus diimbangi dengan ketersediaan sarana, prasarana serta fasilitas kesehatan di Jawa Timur. Hal ini tentu menjadi kewajiban bersama untuk memastikan masyarakat tidak terkendala baik secara finansial maupun dalam mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang berkualitas.
“Untuk mewujudkannya hal tersebut, sangat diperlukan adanya sinergi dan kolaborasi antar lembaga dan pemerintah daerah, sehingga semakin kuat dan berdampak dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat Jawa Timur,” katanya.
Adhy juga mengapresiasi kepada BPJS kesehatan dalam mendukung upaya transformasi digital dalam pelayanan publik, antara lain melalui adanya aplikasi mobile JKN, antrean online di fasilitas kesehatan, transparansi ketersediaan tempat tidur berikut antrian operasi.
Selain itu juga merambah pada pemanfaatan Electronic-Claim guna percepatan pembangunan pengajuan dan pembayaran klaim.