Liputan6.com, Jakarta – PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) menargetkan bisa meraih pertumbuhan pendapatan 10% sampai 15% di 2024. Perusahaan produsen emas ini mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai USD 50 juta di tahun ini sebagai langkah mencapai pertumbuhan.
Komisaris Utama Archi Indonesia Kenneth Ronald Kennedy Crichton menjelaskan, industri pertambangan menghadapi sejumlah tantangan, yaitu volatilitas harga komoditas, ancaman krisis energi, serta konflik geopolitik. Semua ini bisa mengganggu rantai pasokan industri pada umumnya dan industri emas secara khusus.
“Melalui strategi yang proaktif dan berkelanjutan, Archi selaku pelaku industri pertambangan Indonesia, tetap bertahan dan memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian negara,” ujar Kenneth dikutip dari Antara, Sabtu (8/6/2024).
Direktur Utama Archi Indonesia Rudy Suhendra menambahkan, Archi Indonesia mencatatkan peningkatan volume produksi emas sebesar 10,94 persen (yoy) menjadi sebanyak 123,3 kilo ons selama tahun 2023, dibandingkan sebelumnya sebanyak 111,1 kilo ons pada tahun 2022.
“Kenaikan volume produksi emas disebabkan oleh peningkatan kadar emas yang diproses Perseroan dari 1,07 g/t menjadi 1,20 g/t, seiring dengan beroperasinya kembali Pit Araren pascalongsor yang terjadi pada awal tahun 2022,” ujar Rudy.
Selanjutnya, kenaikan produksi perseroan sejalan dengan capaian volume penjualan yang tercatat sebanyak 120,6 kilo ons pada tahun 2023, atau meningkat 2,80 persen (yoy) dibandingkan sebanyak 117,3 kilo ons pada tahun 2022.berfokus untuk meningkatkan efisiensi biaya, mengelola arus kas dengan lebih baik, serta mengoptimalkan manajemen modal kerja.