Liputan6.com, Jakarta – Pada mobil manual, pelat kopling bekerja dengan cara memutar input shaft pada transmisi, sehingga memungkinkan pengendara untuk mengatur kecepatan dan perpindahan gigi dengan lebih baik.
Faktanya, kinerja kampas atau pelat kopling mobil akan semakin menurun seiring dengan lamanya penggunaan kendaraan. Apabila mobil sudah menunjukkan tanda pelat kopling yang habis, komponen itu harus segera diganti.
Menunda untuk menggantinya hanya mengakibatkan kerusakan yang lebih parah. Akibatnya, kondisi mobil makin menurun hari demi hari.
Pada beberapa kasus, pelat kopling pada mobil manual kerap kali tercium bau gosong. Bau gosong ini merupakan pertanda bahwa ada kerusakan yang terjadi pada pelat kopling tersebut.
Berikut tanda-tanda kampas kopling mobil mulai habis:
Akselerasi Lemah
Akselerasi lemah adalah tanda kampas kopling mobil mulai aus atau habis. Kondisi ini biasanya dapat diidentifikasi saat pengendara menginjak pedal gas mobil. Saat akselerasi lemah, pedal gas yang diinjak tidak mengakibatkan mobil melaju cepat, namun menimbulkan suara decitan dan raungan mobil.
Melemahnya akselerasi ini dapat dikatakan juga sebagai kondisi macet sehingga mobil berhenti namun mesin hidup.
Kondisi seperti dapat menimbulkan kecelakaan di jalan, terlebih bila mobil melaju di area tanjakan karena akan berbahaya bagi kendaraan di belakangnya juga.
Berbau Gosong
Bau gosong yang timbul ini merupakan bentuk output dari clutch disc yang telah hangus. Clutch disc yang sudah hangus akan memenuhi seluruh ruang kabin sehingga bau gosongnya menguap.
Bau gosong yang muncul biasanya akibat dari gesekan clutch disc yang terlalu sering sehingga hangus. Bau ini dapat tercium juga jika pengendara menggunakan mobil melintasi tanjakan atau turunan yang curam.
Putaran Pada Mesin Tinggi
Tanda clutch disc aus dan habis berikutnya adalah putaran mesin yang tinggi. Kondisi putaran mesin yang tinggi ini biasanya dipicu oleh keadaan akselerasi mobil yang melemah serta permukaan pada kampas yang cenderung licin.
Putaran pada mesin yang di luar kondisi normal ini dapat menjadikan suhu mesin kendaraan meningkat secara drastis. Kondisi mobil yang panas akan mengurangi asupan untuk pengendara dan penumpang.