Racun laba-laba pengembara Brazil adalah campuran kompleks racun, protein, dan peptida, menurut Natural History Museum di Karlsruhe, Jerman. Racunnya mempengaruhi saluran ion dan reseptor kimia di sistem neuromuskular korban.
Setelah manusia digigit oleh salah satu laba-laba ini, mereka mungkin mengalami gejala awal seperti rasa sakit yang parah di lokasi gigitan, berkeringat dan merinding. Dalam waktu 30 menit, gejalanya menjadi sistemik dan mencakup tekanan darah tinggi atau rendah, detak jantung cepat atau lambat, mual, kram perut, hipotermia, vertigo, penglihatan kabur, kejang, dan keringat berlebih yang berhubungan dengan syok.
Racun laba-laba ini mungkin paling terkenal karena memicu ereksi yang menyakitkan dan bertahan lama. Oleh karena itu, dalam sebuah penelitian pada tahun 2023, para ilmuwan melaporkan bahwa mereka sedang menguji racun pada manusia sebagai pengobatan potensial.