Selama beberapa dekade setelah Etan menghilang, banyak kabar simpang siur yang bertebaran. Ada pengakuan, petunjuk palsu, dan bahkan muncul pemuda di depan pintu rumah keluarga Patz yang mengaku sebagai Etan.
Setelah sekian lama, para penyelidik mencurigai Jose Ramos yang menculiknya. Ramos adalah teman dari mantan pengasuh Etan yang pernah dihukum karena kasus pelecehan anak pada tahun 1980-an.
Namun, para penyidik tidak pernah bisa memastikan bahwa Ramos bersalah saat itu.
Tahun 2000, 21 tahun setelah kejadian menyedihkan itu, pihak berwenang menyatakan Etan telah meninggal secara hukum dan kasus ini menjadi buntu.
Para penyelidik membuka kembali kasus ini pada tahun 2010, dan 2 tahun kemudian mereka menggali fondasi sebuah rumah di dekat rumah Etan untuk mencari petunjuk. Sayangnya, penggalian tersebut tidak menghasilkan apa-apa, tetapi liputan media tentang penggalian tersebut membuat orang-orang yang melihatnya melaporkan beberapa petunjuk baru, salah satunya mengarahkan penyidik kepada orang yang sebenarnya mereka cari.
Orang itu adalah Petro Hernandez, yang saat itu berusia 18 tahun dan bekerja di toko kelontong dekat halte bus yang dituju Etan pada hari ia menghilang.