Ia menilai, sisi positif yang didapatkan jika Anies dan PDIP bersatu adalah tidak ada lagi pertentangan ideologis karena meleburnya dua kekuatan politik yang selama ini menjadi representasi kekuatan politik kanan nasionalis dan Islam.
Akan tetapi, lanjutnya, peleburan itu juga berpeluang pada melemahnya basis pemilih loyal masing-masing, baik di Jakarta maupun di jaringan relawan nasional, yang selama ini terkonsolidasi oleh sentimen ideologis yang kuat.
Menurutnya, apabila Anies akan maju bersama PDIP dalam Pilkada Jakarta, mantan Gubernur DKI itu harus bisa memastikan mendapatkan dukungan satu partai politik lagi.
Terlebih, sambung dia, saat ini partai-partai Koalisi Perubahan di Pemilu 2024 tengah melakukan penjajakan untuk masuk ke pemerintahan Prabowo-Gibran, sehingga besar kemungkinan berdampak pada komposisi koalisi Pilkada Jakarta.
“Artinya, wacana menyatunya entitas Anies dan PDIP di Pilkada Jakarta masih terlalu dini. Belum ada indikasi lanjutan yang lebih kuat yang memungkinkan konsolidasi politik itu terjadi,” ucapnya.