Liputan6.com, Jakarta – Banyan Investment Banking & Hedge Fund Statutory Trust, telah memasuki Kenya dengan membangun kantor pusat regionalnya di Nairobi. Selain itu Banyan Investment Banking & Hedge Fund Statutory Trust juga mengumumkan peluncurannya LETS COIN, mata uang pelengkap digital.
LETS COIN, yang dirancang untuk memberdayakan komunitas lokal dengan memungkinkan pedagang, pengusaha, dan pengguna lain untuk berpartisipasi dalam pertumbuhan ekonomi digital. LETSCOIN juga telah mendapatkan dukungan perbankan dari Deutsche Bank Jerman dan ABC Bank sebagai bank kustodian lokal.
Sementara itu, Banyan Investment Banking & Hedge Fund Statutory Trust juga telah memperkenalkan teknologi AI untuk meninjau simpanan kredit karbon di Kenya dalam mentransformasi peluang ekonomi bagi petani dan pemangku kepentingan lainnya dalam perekonomian yang lebih besar.
Dalam mendorong inisiatif ini, PT Eidara Matadata Presisi Dan PT Aeroterra, perusahaan teknologi yang berbasis di Indonesia diajak untuk menjadi penyedia teknologi utama untuk melaksanakan Pilot Project dalam mengembangkan Data Deposit Karbon di Kenya.
Banyan Investment Banking & Hedge Fund Statutory Trust, Dr. Thana Balan, menyampaikan, langkah ini merupakan upaya peremajaan Bumi melalui penggunaan teknologi perangkat lunak dan keras untuk menganalisis dan mengukur data tanah menggunakan drone berbasis kecerdasan buatan.
“Teknologi canggih ini dapat memberikan data geografis secara real-time yang akurat untuk mengukur deposit karbon di area survei tanah.” kata dia dalam keterangan tertulis, Senin (10/6/2024).
PT Eidara Matadata Presisi dan PT Aeroterra merupakan dua perusahaan asal Indonesia yang telah dipilih oleh Banyan Investment Banking & Hedge Fund Statutory Trust untuk menjalankan Proyek Percontohan Swadaya Sukarela perdananya demi memenuhi kepentingan ekonomi sosial bagi Bangsa Kenya dan Masyarakat Afrika Timur di bawah Program Kampanye Kontribusi Kemanusiaan milik Banyan Investment Banking & Hedge Fund Statutory Trust.