Rahem, warga Kecamatan Burneh, mengatakan Bocah-bocah itu asal Kota Surabaya, sekitaran wilayah Kenjeran.
Saban hari mereka pulang pergi Kenjeran-Burneh untuk mandi dan berenang di Sungai Tonjung di Kecamatan Burneh yang jernih.
Dan perjalanan pulang dan pergi itu dilakukan dengan cara yang sama, yaitu menyetop truk atau pikap untuk menumpang.
Pada hari aktif sekolah, kata Rahem, jumlah mereka tak banyak. Namun saat weekend atau libur panjang tiba, jumlah mereka bertambah berlipat-lipat.
“Bocah-bocah ini mungkin rindu sungai. Rindu berenang. Di Surabaya sudah jarang sungai yang jernih. Jadi mereka pilih ke Madura karena tak perlu biaya ke kolam renang,” katanya.