Liputan6.com, Jakarta PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN) optimis dapat mencatatkan kinerja cemerlang tahun ini. Perseroan mengejar target produksi listrik 324,1 GWh, sekaligus rekor tertinggi perseroan. Hal ini sejalan dengan pertambahan kapasitas Perseroan dengan mulai beroperasinya PLTM Ordi Hulu pada April 2024.
Portofolio KEEN saat ini ialah PLTA Pakkat berkapasitas 18 Megawatt (MW), PLTA Air Putih 21 MW, PLTM Ma’dong 10 MW, PLTM Ordi Hulu 10 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) Tempilang 2 sebesar 5 MW, dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Tempilang 1,36 MWp. Totalnya mencapai sekitar 65 MW.
Direktur Utama Kencana Energy, Wilson Maknawi menyampaikan pada 2023 lalu perseroan berhasil menandatangani Perjanjian Jual Beli Listrik (PJBL) dengan PLN untuk PLTM Salu Noling yang berkapasitas 10 MW, menyelesaikan konstruksi proyek baru yakni pembangkit listrik mini hidro (PLTM) Ordi Hulu yang berkapasitas 10 MW, dan menyelesaikan konstruksi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Tempilang yang berkapasitas 1,3 MW.
Ke depan, Perseroan akan terus melangkah berupaya mengembangkan proyek EBT dan mendukung energi bersih masa depan, bukan hanya Pembangkit Listrik Tenaga Air tetapi juga Pembangkit Listrik Tenaga Surya dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu atau Angin hingga 500 MW.
“Di dalam pipeline, kami menargetkan dapat mengembangkan aset EBT hingga 500 MW. Saat ini KEEN juga tengah mengikuti proses tender dengan total kapasitas 180 MW.” kata dia dalam keterangan resmi, Sabtu (8/6/2024).
Perincian proyek dalam pipeline jangka panjang di sektor energi hydro ialah PLTA Sumatera Utara 35 MW, PLTA Sulawesi 1 75 MW, PLTA Sulawesi 2 90 MW, dan PLTA Gorontalo 22 MW.
Di sektor energi angin, KEEN menargetkan pembangunan 2 Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Sulawesi Selatan dengan kapasitas masing-masing 62,5 MW dan 100 MW. KEEN juga berencana mengembangkan Solar PV 60 MW dan pembangkit listrik Hybrid 5 MW.
Selain PLTA, KEEN masuk ke sektor mini hydro, dan memiliki pipeline project PLTM Sulawesi 4 10 MW dan PLTM Nasal 10 MW. Perusahaan pun menargetkan bisnis kelistrikan dari Biomassa 10 MW dan Biogas 10 MW.
Sementara itu, PLN berencana untuk menambah kapasitas pembangkit listrik hingga 40.575 MW hingga tahun 2030. Dari total ini, lebih dari setengah-nya, atau 52% akan dari EBT, dengan porsi terbesar di Hidro, disusul oleh Solar PV, Geothermal, Mini Hidro, Wind, dan Bio-Energy.
“KEEN telah menyiapkan pipeline proyek yang luas dari sumber alam yang beragam, siap untuk mengambil kesempatan untuk membantu PLN mencapai target EBT Indonesia.” jelas Wilson.
Sepanjang kuartal I 2024, perseroan meraih laba bersih USD 3,81 juta, menurun 32,89% dari kuartal I/2023 senilai USD 5,67 juta. Penurunan laba bersih ini seiring dengan pendapatan KEEN yang terkoreksi 25,86% menjadi USD 9,76 juta pada kuartal I 2024, dari kuartal I 2023 sebesar USD 13,17 juta.