Liputan6.com, Jakarta – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi pada perdagangan Jumat (7/6/2024). Sempat dibuka menguat, IHSG berbalik arah ke zona merah di tengah mayoritas sektor saham yang menghijau.
Mengutip data RTI, IHSG dibuka stagnan di posisi 6.974,89. Pada pukul 09.32 WIB, IHSG melemah tipis 0,04 persen ke posisi 6.971. Indeks LQ45 turun 0,13 persen ke posisi 890. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.
Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.994,11 dan terendah 6.967,65. Sebanyak 240 saham menguat dan 155 saham melemah. 173 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 159.131 kali dengan volume perdagangan 2,4 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 1,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.234.
Mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham nonsiklikal susut 0,03 persen dan sektor saham keuangan turun 0,20 persen.
Sementara itu, sektor saham energi mendaki 0,31 persen, sektor saham basic melambung 0,89 persen, sektor saham industri naik tipis 0,18 persen.
Selain itu, sektor saham kesehatan menguat 0,19 persen, sektor saham properti bertambah 0,72 persen, sektor saham teknologi naik 0,33 persen, sektor saham infrastruktur melambung 0,39 persen dan sektor saham transportasi naik 1,29 persen. Sektor saham transportasi mencatat penguatan terbesar.
Pada awal sesi perdagangan, saham BBRI merosot 1,33 persen ke posisi Rp 4.440 per saham. Harga saham BBRI dibuka turun 10 poin ke posisi Rp 4.490 per saham. Harga saham BBRI berada di level tertinggi Rp 4.500 per saham dan terendah Rp 4.430 per saham. Total frekuensi perdagangan 7.970 kali dengan volume perdagangan 600.803 saham. Nilai transaksi Rp 268,6 miliar.
Review IHSG
Mengutip riset Ashmore Asset Management, IHSG menguat 0,4 persen dan berada di bawah level 7.000. Sentimen pasar tetap hati-hati karena wall street hadapi hasil kuartal I yang lemah, ditambah nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat dan ketidakpastian makro ekonomi.
Saham bank besar mencatat kenaikan antara lain saham BBNI bertambah 3,5 persen, saham BMRI naik 2,9 persen, saham BBRI menguat 2,3 persen, dan saham BBCA naik tipis 0,3 persen. Kenaikan harga saham bank itu melanjutkan kenaikan dari posisi terendah baru-baru ini.
Adapun pemulihan di sektor komoditas usai koreksi harga disebabkan oleh keputusan FTSE untuk membatalkan masuknya BREN. Saham NCKL naik 2,8 persen, dan memimpin kenaikan, diikuti saham MDKA bertambah 1,7 persen.