Selain itu, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyampaikan kuliah umum di hadapan lebih dari 250 orang mahasiswa dan akademisi lintas keilmuan di Universitas Gadjah Mada (UGM) mengenai Diplomasi Indonesia untuk Palestina “All Eyes On Rafah” pada (3/6/2024).
Kuliah umum dibuka oleh Rektor UGM, Prof. Dr. Ova Emilia, dan disiarkan secara online melalui YouTube UGM.
Menlu Retno menyampaikan kuliahnya dalam dua bagian, yang pertama soal perkembangan situasi Gaza saat ini, dan kedua soal sepak terjang politik luar negeri Indonesia dalam isu tersebut, dikutip dari laman Kemlu.go.id, Senin (3/6).
Menlu Retno menggambarkan bahwa situasi Palestina saat ini semakin memburuk.
“Tidak ada satu pun kalimat yang dapat digunakan untuk menjelaskan bahwa situasi bangsa Palestina mengalami perbaikan. Tidak ada sama sekali,” ungkap Retno.
Sejak 7 Oktober tahun lalu, lebih dari dua juta orang terusir. Lebih dari 36.284 orang terbunuh, 15.239 di antaranya adalah anak-anak. 196 personel PBB terbunuh, 82.057 luka-luka, 10 kuburan massal ditemukan di Gaza.
Kondisi ini juga diperparah dengan upaya-upaya pelemahan terhadap UNRWA antara lain dengan dihentikannya bantuan donor kepada UNRWA.
“Pelemahan secara sistematis UNRWA, bukan saja memperburuk pelayanan kepada para pengungsi, namun secara strategis untuk meniadakan isu pengungsi. Ini adalah tujuan strategis Israel,” imbuh Retno.
Selain itu, Retno juga menyampaikan ada upaya-upaya pelemahan two-state solution serta keanggotaan Palestina di PBB masih terus diveto.