Kepala Cabang Kejaksaan Negeri (Kacabjari) Flores Timur, I Gede Indra Hari Prabowo, menyebutkan ada potensi tersangka baru dalam kasus korupsi pengadaan Sistem Informasi Desa (SID) tahun 2018 dan 2019 itu.
“Ada potensi penambahan tersangka baru. Potensinya itu besar,” katanya usai mengikuti sidang putusan praperadilan.
Indra blak-blakan menyebut nama-nama yang punya andil dalam kasus itu. Mereka berinisial MI selaku Direktur CV Bunda Sakti dan TL selaku Direktur CV Rajawali.
“Ada nama-nama yang masuk dalam putusan, ada MI dan TL. Karena pertanggungjawaban pasti ada di direktur masing-masing,” katanya.
Indra mengaku akan memanggil dua orang tersebut untuk dimintai keterangan, namun ia belum membeberkan kapan keduanya dipanggil.
“Nanti dulu, nanti kita jadwalkan, yang satunya ini saja belum kooperatif,” ucapnya.
Dia menambahkan, jika Agus Payong Boli tak kooperatif, maka pihaknya akan melakukan penjemputan secara paksa.
“Nanti kita lihat, nanti (Agus Boli) dijemput aja,” pungkas Indra Prabowo.
Diketahui, proyek internet desa atau pengadaan Sistem Informasi Desa (SID) ini dikerjakan pada tahun 2018 dan 2019 dengan anggaran yang bersumber dari 44 desa di Flores Timur senilai Rp 1,4 miliar.
Dalam pengerjaannya, proyek SID diduga diselewengkan hingga mengalami kerugian negara Rp 635 juta.
Jaksa hingga kini sudah menetapkan tiga tersangka, satu diantaranya mantan Wakil Bupati Flores Timur, Agustinus Payong Boli