Partenogenesis pada serangga tongkat bukanlah fenomena yang jarang terjadi, berbeda dengan banyak hewan. Genus Timema, sejatinya, telah mengadopsi metode reproduksi ini secara eksklusif selama jutaan tahun.
Memiliki keturunan tanpa keterlibatan seks bukanlah solusi yang optimal, karena reproduksi aseksual dapat merugikan kemampuan adaptasi hewan terhadap perubahan lingkungan seiring waktu.
Suatu penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of the Royal Society B pada bulan September membuka tabir fakta menarik mengenai delapan populasi dari empat spesies serangga tongkat, termasuk Timema genevievae, T. shepardi, T. monikensis, dan T. douglasi.
Dalam hasilnya terungkap bahwa, meskipun dua dari empat spesies terkadang melakukan reproduksi seksual, hal ini mampu menciptakan variasi genetik dalam populasi dan mengurangi risiko jangka panjang, mengungkapkan strategi licik yang mendukung kelangsungan hidup yang luar biasa dari serangga tongkat ini.