Plt Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Imam Gunarto dalam sambutannya mengakui bahwa situasi dan kondisi sosial politik tahun 2024 ini semakin memanas. Ia menekankan, tugas arsiparis sebagai pejuang kearsipan adalah memastikan agar semua arsip pemilu dapat diselamatkan, untuk kemudian diwariskan sebagai ilmu pengetahuan nasional kepada generasi mendatang.
“Terimakasih atas kepercayaan yang terus diberikan kepada saya sebagai pimpinan arsip nasional, untuk memastikan kontinuitas penyelenggaraan pemerintahan dan negara berjalan lancar,” ujarnya.
Kinerja kearsipan nasional hingga april 2024 tergambar dalam tiga kelompok program kearsipan, yakni tertib arsip, transformasi digital, dan Memori Kolektif Bangsa (MKB).
Selain itu, capaian kinerja kearsipan tergambar dalam 4 indikator utama, indeks kepatuhan terhadap kebijakan kearsipan, indeks ketersediaan arsip, indeks pelayanan informasi kearsipan, dan indeks reformasi birokrasi.
“Semuanya telah mencapai hasil baik, indikator kinerja utama ANRI capai rata-rata skor 80,24. Kami ucapkan terimakasih kepada seluruh insan kearsipan Indonesia,” bebernya.
Komitmen untuk menegakkan gerakan tertib arsip secara nasional terus semakin berkualitas, tertib arsip di segala jajaran terus mengalmi peningkatan, dengan Kementerian lembaga mencapai 94,19 persen berkinerja baik, provinsi 82,35 persen berkinerja baik. Kabupaten/Kota mencapai 35,43 persen yang berkinerja baik, dan PTN/BUMN relatif berkinerja baik.
Untuk itu, ia mengakui bahwa pencapaian kinerja tertib arsip belumlah terlalu menggembirakan khususnya di kabupaten/kota, yang sebagian besar tidak memiliki arsip statis.
“Kondisi ini mengakibatkan daerah tersebut kehilangan memori atau ingatannya. Akan menjadi daerah yang mengalami sindrom amnesia,” tutupnya.