“Dengan desa-desa terpencil, hutan yang belum terjamah, ritual kuno, dan tempat selancar kelas dunia, Sumba adalah penangkal sempurna bagi keramaian Bali, yang hanya berjarak satu jam penerbangan. Memang belum terkenal secara internasional, namun bukan berarti kecil. Sumba memiliki luas lebih dari 4.000 mil persegi (lebih dari 10.000 kilometer persegi) – dua kali luas Bali,” jelasnya.
Disebutkan pula bahwa Resor Nihi Sumba yang membawa pulau ini menarik perhatian para pencari kemewahan ketika pertama kali dibuka pada 2012. Lebih dari satu dekade kemudian, Sumba telah menyambut beberapa resor ramah lingkungan mewah baru.
Masyarakat Sumba dikenal memiliki tradisi adat yang kuat, seperti upacara adat dan rumah adat yang disebut “Ratenggaro”. Selain itu, Sumba juga terkenal dengan tenun ikat tradisionalnya yang indah dan kuda Sumba yang merupakan simbol penting dalam kehidupan mereka.
Dikutip dari kanal Regional Liputan6.com, lanskap yang berbukit dengan padang rumput dan savana menjadi pemandangan khas yang segera kelihatan begitu menginjakkan kaki di Sumba. Budidaya ternak, termasuk kerbau, babi, dan sapi merupakan bagian dari keseharian masyarakat Sumba, di samping memelihara kuda yang merupakan ikon Sumba.