Para peneliti menemukan bahwa banyak orang dewasa dengan ASD mungkin memiliki kondisi lain seperti sembelit, obesitas, insomnia, dan epilepsi, menurut sebuah penelitian tahun 2021 yang diterbitkan dalam Review Journal of Autism and Developmental Disorders.
Menurut CDC, ASD dapat dikaitkan dengan kondisi genetik tertentu yang menyebabkan tantangan intelektual seperti sindrom Angelman, gangguan perkembangan, sindrom Rett, gangguan neurologis langka, dan sindrom X rapuh.
Orang dengan ASD mungkin juga lebih rentan terhadap masalah seperti kecemasan, gangguan perhatian-defisit / hiperaktif (ADHD), depresi, masalah tidur, alergi, dan masalah perut.
8. Intervensi Dini adalah Kuncinya
Tidak ada obat untuk ASD, tetapi intervensi dini dapat membantu. Analisis perilaku terapan (ABA) dan terapi okupasi, wicara, dan fisik sering digunakan dalam perawatan.
ABA telah terbukti menjadi pendekatan yang efektif. “Pendekatan ini bekerja dengan mengidentifikasi alasan mengapa anak-anak terlibat dalam perilaku tertentu,” kata Perryman.
Selain itu, terapi untuk ASD yang dilakukan juga mencakup metode pengajaran interaksi sosial, seperti melakukan kontak mata yang lebih baik.
“Semakin dini anak diobati, semakin banyak keuntungan yang terlihat dalam hal komunikasi dan keterampilan sosial,” kata Perryman.