Debu Bulan atau yang disebut regolith, adalah salah satu tantangan yang dihadapi astronaut jika ingin mendarat di sana. Debu itu menempel di pakaian luar angkasa, menyebabkan erosi dan masalah operasional karena sangat tajam.
Rashid Rover tidak akan menggembara sendiri di permukaan Bulan. Sebagai wahana penjelajah, Rashid Rover dirancang untuk bekerja sama dengan wahana pendaratnya. Wahana pendukung itu adalah milik perusahaan eksplorasi Bulan ispace dari Jepang yang bernama HAKUTO-R.
Sayangnya, Rashid Rover mengalami kegagalan saat mendarat di Bulan pada tanggal 11 April 2023. Misi ini awalnya berjalan dengan lancar, tetapi rover mengalami masalah teknis saat fase pendaratan akhir.
Meskipun tim di balik misi berhasil memulihkan Rashid Rover beberapa hari kemudian, pendaratannya tidak mulus seperti yang diharapkan. Rover mendarat dengan keras di permukaan Bulan.
Hal ini menyebabkan kerusakan pada beberapa komponennya. Penyebab pasti kegagalan pendaratan masih belum diketahui secara pasti.
Meskipun mengalami kegagalan, misi Rashid Rover tetap mencapai beberapa pencapaian penting. Rover ini berhasil mengirimkan gambar-gambar resolusi tinggi dari permukaan Bulan dan melakukan beberapa eksperimen ilmiah sebelum mengalami kerusakan.
Meskipun Rashid Rover tidak mencapai tujuan utamanya untuk menjelajahi permukaan Bulan, misi ini tetap menjadi tonggak sejarah penting dalam perjalanan eksplorasi ruang angkasa Arab. Misi ini menunjukkan komitmen UEA untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan membuka jalan bagi misi-misi ambisius di masa depan.
Sementara ini UEA sudah mempersiapkan Rashid Rover 2 yang akan menjadi misi Lunar selanjutnya. Dalam misi yang akan datang, UEA akan menjalin kerja sama dengan China.
(Tifani)