“Lihat dari dokternya dulu. Kenapa ke dokter Arini, karena salah satu dokter yang enggak banyak jualan. Enggak banyak menyuruh pasien ini itu. Dia straight to forward. Masalahnya apa, lalu treatment-nya yang cocok kira-kira apa,” ia mengakhiri.
Dalam kesempatan itu, Arini Widodo menjelaskan Exion dari BTL Aesthetics, yakni alat estetika medis dengan fitur Artificial Intelligence (AI). Tak hanya wajah, alat ini bisa digunakan untuk 23 area di seluruh tubuh.
Berdasarkan riset BTL Aesthetics, 4 kali perawatan menggunakan Exion dapat meningkatkan 47 persen produksi kolagen dan 50 persen produksi elastin lapisan dalam kulit. Kuncinya, konsistensi.
“Perawatan Exion sebaiknya dikerjakan 4 sesi dengan jarak pengulangan 1 minggu agar hasil perawatan optimal dan long lasting,” ujar Arini Widodo. Country Manager BTL Aesthetics Indonesia, Jan Valacai, membenarkan.
Ia menambahkan, alat tersebut bagian dari inovasi dengan kinerja yang lebih terprediksi, aman, minim nyeri dan tanpa downtime. Jan Valacai optimistis kehadiran Exion disambut hangat para beauty enthiast di Indonesia.
“Ini alat canggih sekaligus pintar, teknologi radio-frekuensinya dilengkapi fitur Artificial Intelligence, yang mampu memberi dosis energi akurat sesuai kondisi kulit setiap pasien,” ia mengakhiri.