“Dampak positif dari investasi aset ini juga berkontribusi terhadap efisiensi energi sejalan dengan tujuan keberlanjutan Meratus,” ujarnya.
Selain itu, kata Farid, tingkat pemanfaatan reefer hingga saat ini mencapai 1,4x pada tahun 2023, menunjukkan kontribusi terhadap hasil positif setiap tahunnya dan semakin memperkuat posisi Meratus dalam bisnis cold chain yang berkembang pesat.
“Pembelian aset baru ini menggarisbawahi komitmen Meratus untuk tetap menjadi yang terdepan dalam kemajuan industri dan memenuhi kebutuhan yang terus berkembang dalam lanskap logistik cold chain,” ucapnya.
Pada tahun 2024, tambah Farid, Meratus berencana memperluas jangkauannya dengan memperkenalkan lima rute baru, melengkapi portofolio yang sudah ada yaitu 114 rute domestik.
“Di kancah internasional, Meratus secara strategis mengerahkan kapal-kapalnya untuk mencakup 86 rute, melayani jaringan yang beragam ke setidaknya delapan negara,” ujarnya.
Hingga saat ini, Farid mengatakan, Meratus mengoperasikan total 107 kapal, enam diantaranya adalah kapal yang baru yang diproduksi di Tiongkok, yang sekaligus mencerminkan komitmen kami terhadap kemitraan global.
Selain itu, Farid juga menyebut, akuisisi terminal baru yang dilakukan baru-baru ini melalui PT ICTSI Jasa Prima Tbk (IJP) merupakan bukti komitmen Meratus dalam meningkatkan fundamental bisnisnya, memberikan keuntungan strategis untuk pertumbuhan berkelanjutan dan keunggulan operasional.
”Dengan peningkatan kemampuan cold chain melalui investasi kapal dan peti kemas reefer, Meratus berada pada posisi yang tepat untuk memenuhi permintaan pasar yang terus berkembang dan potensial di Indonesia,” ucapnya.
“Dalam konteks ini, investasi strategis seperti peluncuran MFresh tidak hanya mendukung pertumbuhan perusahaan tetapi juga menjawab tingginya permintaan di pasar cold chain Indonesia yang dinamis,” tutup Farid.