Liputan6.com, Jakarta Hari Hipertensi Sedunia yang jatuh pada hari ini, Jumat, 17 Mei 2024 menjadi momen tepat untuk kembali mengingat pentingnya deteksi dini tekanan darah tinggi.
Pasalnya, gejala hipertensi kerap tak disadari hingga timbulnya keluhan. Jika terlambat atau tidak ditangani, kondisi ini juga bisa berujung pada komplikasi termasuk kehilangan kemampuan penglihatan atau disabilitas netra.
Seperti disampaikan dokter spesialis penyakit dalam Eka Hospital Cibubur, Gerald Toreh, komplikasi akibat hipertensi dapat memicu masalah-masalah seperti:
Kerusakan Mata
“Hipertensi dapat merusak pembuluh darah di retina, yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan,” kata Gerald dalam keterangan pers dikutip Jumat (17/5/2024).
Penyakit Jantung Koroner
Hipertensi dapat merusak arteri, meningkatkan risiko serangan jantung.
Stroke
Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah di otak atau menghambat aliran darah, menyebabkan stroke.
Gagal Ginjal
Kerusakan pada pembuluh darah di ginjal akibat hipertensi dapat menyebabkan gagal ginjal.
Aneurisma
Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan pembuluh darah melemah dan menggembung (aneurisma), yang dapat berakibat fatal jika pecah.
Gerald memaparkan, hipertensi adalah kondisi kronis di mana tekanan darah pada dinding arteri meningkat.
“Menurut World Health Organization (WHO), setiap tahunnya sekitar 7,5 juta orang meninggal akibat komplikasi hipertensi,” katanya.
Hipertensi termasuk dalam golongan penyakit tidak menular (PTM). Penyakit ini juga dijuluki “the silent killer” karena sebagian besar pengidapnya tidak mengalami tanda-tanda atau gejala. Dalam beberapa kasus, pasien baru mengetahuinya setelah terjadi komplikasi.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah suatu kondisi yang tidak dapat disembuhkan sepenuhnya. Namun, penderita bisa mengontrol tekanan darah melalui gaya hidup, pengobatan medis, atau mengonsumsi obat darah tinggi.