Sementara itu, demi tingkatkan keamanan pengguna, TikTok dilaporkan akan mulai memberikan label khusus untuk video yang dihasilkan oleh AI. Tindakan ini adalah upaya agar pengguna tidak terkecoh dengan video yang sekilas mirip dengan tokoh atau tempat di dunia nyata.
Aturan TikTok ini akan mewajibkan pembuat konten memberikan pengingat kepada pengguna kalau konten yang ditonton merupakan video buatan kecerdasan buatan (AI).
Kendati demikian, kebijakan itu kemungkinan sulit untuk direalisasi, karena kreator biasa menggunakan software AI pihak ketiga.
Untuk itu, melihat kemungkinan ada kreator yang tidak menuruti aturan tersebut, TikTok akhirnya bekerja sama dengan perusahaan Content Credentials untuk memberikan label terhadap konten yang dibuat menggunakan AI.
Content Credentials merupakan informasi digital yang terkait dengan konten kreatif, seperti gambar atau video, yang menghadirkan detail tentang asal-usul, pembuat konten, dan perubahan pada konten tersebut.
Dikutip dari Engadget, Minggu (12/5/2024), Content Credentials menghadirkan solusi untuk melacak asal-usul gambar AI yang digunakan selama proses pengeditan konten, baik berupa foto ataupun video serta diunggah ke aplikasi TikTok.
Asal dari konten tersebut dapat dilihat oleh pengguna, apabila mereka menemukan konten AI pada platform yang mendukung teknologi dari Content Credentials.
TikTok menyatakan, mereka akan menjadi platform video pertama yang mendukung pemberian label konten AI dari Content Credentials. Namun, perlu beberapa waktu agar label ini diterapkan di lebih banyak pengguna.