Liputan6.com, Jakarta – Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) perlu mendapatkan tindakan medis dan dukungan sosial. Kedua hal ini perlu berjalan beriringan dan berdampingan supaya penyandang disabilitas mental dapat kembali berdaya.
Seperti yang disampaikan Menteri Sosial Tri Rismaharini, dia yakin ODGJ bisa sembuh dan berdaya jika ditangani dengan baik. Hanya saja, memang perlu waktu dan proses secara medis.
Sebagai upaya membantu para ODGJ, Risma menurunkan tim Kementerian Sosial untuk melakukan asesmen biopsikososial di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Asesmen dilakukan bersama dokter spesialis jiwa yaitu dr. Dickson Legoh, Sp.KJ dan dr. Albert A Maramis Sp.KJ (K).
Selain pemeriksaan kesehatan, Kemensos juga memberikan bantuan pemenuhan hidup layak. Asesmen kebutuhan juga dilakukan untuk mengetahui kebutuhan penerima manfaat (PM) seperti dukungan aksesibilitas dan pemberdayaan.
“Ternyata memang (ODGJ) jumlahnya cukup besar karena itu kami coba tangani. Saya mengajak dr. Dickson dan dr. Albert dari Jakarta untuk membantu penanganan ini,” katanya saat berkunjung ke Puskesmas Kanatang, Sumba Timur, Kamis, 2 Mei 2024 mengutip keterangan pers.
Sementara itu, Dickson mengatakan ia bersama tim Kementerian Sosial telah menerima data sebanyak 419 ODGJ di Kabupaten Sumba Timur dan setengahnya telah diasesmen.
“Sejak hari Minggu 27 April sampai dengan hari ini telah terkonfirmasi dan diasesmen sebanyak 248 ODGJ,” ujarnya saat memberikan laporan kepada Mensos.
Dalam video singkat tersebut, memperlihatkan momen haru pertemuan tidak sengaja antara seorang wanita dengan mantan suaminya. Wanita tersebut merekam pertemuan yang mengharukan itu ketika tidak sengaja melihat sang mantan suami sedang makan di sebuah…